Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

#2 Fight for SMAN 28 Jakarta: Sasqia dan Semut (Titik balik)

Waktu saya di NF, Salah satu program kelas 9nya adalah Motivation Training di Daarut Tauhid, Bandung bulan Desember tahun 2012. Motivation Training dari tsb adalah titik balik seorang Nafla Sasqia yang tadinya nakal (wkwkwk) menjadi cukup sholihah lah yah. At least setelah itu sholat 5 waktu jadi ga bolong-bolong. Naah, puncaknya itu waktu acara solo bivoack. Jadi di malam kedua (atau ketiga ._.) di Motivation Training, kami semua diberangkatkan ke hutan untuk solo bivoack. Solo=Sendiri Bivoack=lihat gambar bivoack dari ponco Yang jelas semua peserta naik ke hutan, dan masing masing dibekali ponco, sleeping bag, tali raffia, lilin, alquran, dan beberapa makanan. Lalu setiap orang diberi posisi masing-masing dimana mereka boleh mendirikan bivoacknya. Antara satu orang dgn yg lainnya diberi jarak 2 meter. Nah, dengan peralatan seadanya kami buat deh bivoacknya. Dan dengan sebuah lilin kecil, kami diharuskan membaca ayat-ayat quran yang

#1 Fight for SMAN 28 Jakarta

SMAN 28 Jakarta Nama saya Nafla Sasqia Putri Masih berstatus siswi di SMAN 28 Jakarta Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? Menjadi siswi di SMAN 28 Jakarta adalah salah satu hal yang saya syukuri dari Allah S.W.T Bagaimana tidak? Saya dulu adalah seorang siswi di sekolah islam di Depok, SMPIT Nurul Fikri, sekolah kebanggaan saya yang telah banyak merubah saya menjadi pribadi yang jauh lebih baik. May Allah bless all my teacher in NF <3 Namun, kecil kesempatan bagi siswa daerah untuk lolos tes sekolah RSBI di jakarta. Kalau saya tidak salah, kesempatannya hanya 3%. Berdasarkan track record SMP saya, hanya satu orang yang pernah berhasil lolos masuk SMAN 28. Hanya satu orang dari 14 Angkatan (saya angkatan ke-15) Dari dulu saya bermimpi masuk SMAN 28 Jakarta RSBI (saat itu RSBI masih ada). Mahal pula biayanya. Saya sempat berkecil hati melihat status SMAN 28 Jakarta. Namun saya yakin Allah Mahabesar, Dia mampu membuat apa yang tida

What is this blog made for?

This blog is going to be my third diary (yeah I have two more diaries) This blog hopefully will persistently going to record my journey to Hubungan Internasional Universitas Indonesia I know a lot of you also want to enter University of Indonesia, one of the best PTN Let's see whether I can make it or not And if I can, hopefully this will help the next generation to face the senior year and ease their strive for PTN (Edited) TERCAPAI : 9 Mei 2016 :) alhamdulillah

Kaca dan Cermin

See them See me Melihat mereka Melihat diri Empat kata tersebut merupakan perpanjangan dari dua kata: Kaca dan Cermin. Saya sudah lama memahami filosofi kedua kata tersebut. Tapi bingung memilih kata yang mana yang mau dijadikan pegangan. Kaca (see them) berguna untuk melihat dunia. Melihat masyarakat, dan melihat kehidupan. ​Kaca membuat kita melihat keluar dan mencari inspirasi. Kaca membuat kita belajar lebih banyak dan memahami dunia. Sementara cermin (see me) berguna untuk melihat refleksi diri. Menilai dan mengevaluasi diri sendiri. Bercermin mengingatkan siapa kita sebenarnya. Mengingatkan jati diri kita, dan apa alasan kita diturunkan ke dunia ini. Jadi, mana yang Anda jadikan pegangan? Kaca atau cermin? Saya sendiri telah memutuskan Untuk menjadikan keduanya pegangan secara seimbang. seethem seeme Jakarta, 29 Desember 2015