Langsung ke konten utama

#2 Fight for SMAN 28 Jakarta: Sasqia dan Semut (Titik balik)




Waktu saya di NF,
Salah satu program kelas 9nya adalah Motivation Training di Daarut Tauhid, Bandung bulan Desember tahun 2012.
Motivation Training dari tsb adalah titik balik seorang Nafla Sasqia yang tadinya nakal (wkwkwk) menjadi cukup sholihah lah yah. At least setelah itu sholat 5 waktu jadi ga bolong-bolong.

Naah, puncaknya itu waktu acara solo bivoack.
Jadi di malam kedua (atau ketiga ._.) di Motivation Training, kami semua diberangkatkan ke hutan untuk solo bivoack. Solo=Sendiri Bivoack=lihat gambar






bivoack dari ponco


Yang jelas semua peserta naik ke hutan, dan masing masing dibekali ponco, sleeping bag, tali raffia, lilin, alquran, dan beberapa makanan.

Lalu setiap orang diberi posisi masing-masing dimana mereka boleh mendirikan bivoacknya. Antara satu orang dgn yg lainnya diberi jarak 2 meter.
Nah, dengan peralatan seadanya kami buat deh bivoacknya.
Dan dengan sebuah lilin kecil, kami diharuskan membaca ayat-ayat quran yang sudah ditentukan sepanjang malam.

Semalaman ditinggal di hutan sendirian dengan peralatan seadanya? Hmmm..

Lalu apa yang menarik dari solo bivoack ini buat saya?


Jadi ceritanya si Sasqia adalah chairwoman pramuka di NF.
Hal-hal kayak gitu mah udah biasa dan kecil buat Sasqia. Ga menantang.
Ngeliat temen-temennya ketakutan dan kesusahan membangun bivoack, Sasqia ketawa-ketawa aja dalam hati. Hanya butuh sepuluh menit bagi Sasqia membangun bivoack yang super-duper-nyaman dibandingin bivoack peserta lain yang mencong mencong dan mengenaskan.

Congkak? Congkak banget. Disaat peserta lain merasa ketakutan dan merasa kecil di dalam hutannya Allah, Sasqia merasa hebat seperti sang penakluk, wkwk.

Ga puas sampai di situ, Sasqia ingin bivoacknya super ultra ekstra nyaman.
Jadi setiap ada tumbuhan liar yang mengganggu kenyamanannya, dibabat habis oleh Sasqia, daaaan berhubung Sasqia jijikkkkkkk sama semut, setiap ada semut lewat Sasqia bunuh (istighfar…. Istighfar…)

Sampai malam harinya, saya mulai nyalain lilin dan baca quran.
Ya…. inspite of kecongkakan saya, saya tetap minta perlindungan sama Allah kok.

Saat saya sedang baca quran, tiba-tiba kayak ada sesuatu jatuh di belakang saya.
Lalu saya tetap focus baca quran, dan mulai terasa perih-perih seperti ada yang menggigit tangan dan kaki saya. Takut juga saya.
Saya tutup alquran sambal baca alikhlas, alfalaq, an naas 3x, lalu saya tiupkan ke tangan, dan saya usapkan ke seluruh badan.
Lalu saya hendak tiduran di atas sleeping bag saya yang super nyaman,
Namun entah mengapa ga jadi. Saya duduk lagi.

Lalu saya lihat ke belakang.

Innalillahiiii..
tu yang jatuh tadi ternyata sarang semut rangrang merah!! Jatuh ke atas sleeping bag saya! Saya jerit-jerit. Sleeping bag saya dipenuhi semut rangrang bergumpal-gumpal. Ya Allah…. Inikah adzab dari Mu?

Akhirnya panitia jemput saya,
Kata panitia bivoack saya ga bisa dipake karena semutnya bahaya

Akhirnya saya ga solo bivoack J (menangis dalam hati) dan saya dibawa ke bawah, tidur sama panitia.

Pas saya (pura-pura tidur), panitianya ngobrol:

“MasyaAllah itu tadi semutnya sakit banget gigitnya (panitia kegigit juga pas nolongin saya).”
“Kok bisa ya sarang semut sebesar itu jatuh di atas sleeping bag anak”
“Ga taulah, mungkin Allah mau nunjukin sesuatu kepada beliau (saya), mungkin teguran untuk beliau atas apa yang pernah beliau lakuin.”
“Iya, mungkin”

Saya ga tidur semalaman.
Merenung.
Malu.

Bivoack yang telah saya bangun dengan kokoh, ga bisa dipake karena…. Semut?
Karena semut?

Mahabesar Allah.
Saya tertampar untuk menjadi orang yang selalu rendah hati, serta selalu menghormati dan menyayangi alam ciptaanNya.

Mulai saat itu,
Saya ingin mengulang segalanya dari nol.
Namun kali ini saya mulai dengan namaNya,
Dengan lafaz bismillah.
Sembah sujud kepada penguasa alam semesta, Allahurabbul’alamiin.



Yah.. besoknya saya menangis menjadi jadi memohon ampunan kepada Allah S.W.T. Badan saya gemeteran kalau ingat kejadian malam itu.
Selama ini saya sombong dan merasa hebat.
Padahal saya cuman debu kecil di hadapan Dia.
Apa sih yang mau saya sombongin?
Saya juga bingung.

Itulah titik balik saya.
Teguran lewat semut kecil yang Allah kirimkan kepada saya.
InsyaAllah saya ga akan melupakan kejadian tersebut.

Semoga bermanfaat,

seethem

seeme

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Motivational Story!! by ardelia-putri.blogspot.com: Menuju Ilmu Komunikasi UI (Part 2/2)

Lanjutin part sebelumnya ya! Sekarang gue pengen ngasih tau gimana ceritanya setelah gue tau apa yang gue mau: Ilmu Komunikasi UI. Gue gak sadar kalo ternyata ibarat novel, saat ini dan kedepanlah yang menjadi inti ceritanya. Sementara part sebelumnya, yang bagi gue udah cukup dipenuhi segala baper dan patah hati *wedee*, ternyata cuman seperti prequel. Saat liburan kenaikan kelas 3, sama seperti anak-anak lainnya gue daftar bimbel. Ada 2 bimbel yang gue paling sering denger diomongin orang-orang: Inten dan BTA (ga sama sekali berarti bimbel diluar itu jelek, semua bimbel punya nilai plus minusnya masing-masing. Tergantung muridnya sendiri mau memanfaatkan segala sarana yang udah ada atau ngga.) Dan ga jauh dari SMA 28, kedua bimbel itu ada dengan jarak yang berdekatan. Maka dari itu, suatu hari minggu gue dan nyokap pergi kesana untuk liat dan nanya-nanya. Kita datengin inten lebih dulu, karena lebih sesuai arah. Pas baru dateng,  buset , gue pikir. Tempatnya sereeem bener. Waktu ...

How to Organize: your Binder

Assalamualaikum Warohmatullah, Kali ini saya akan bagi-bagi tips lagi tentang hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan persekolahan yang alhamdulillah sudah saya rasakan manfaatnya tersendiri, dan saya ingin orang lain juga bisa merasakan manfaat yang sama Yaitu... Bagaimana cara saya mengorganisir (menata) binder saya Walau selama kelas 10 dan 11 saya pakai buku tulis biasa, Kelas 12 ini saya memutuskan pakai binder, Alasan saya yang pertama , biar bisa disusun sesuai kebutuhan kita Yang kedua , biar praktis , karena semua catatan ada di satu tempat, ga berceceran Yang ketiga , skeptis saya yang berfikir "Kalau pake binder kertasnya, tipis, saya kan sukanya pake pulpen gel, nanti tembus" ternyata terbantahkan . Asal beli kertasnya yang merk lumayan lah macam Kenko, ga akan nembus. Jadi saya memutuskan pakai binder tahun ini. And alhamdulillah everything is going so well:) Awalnya saya kesulitan mencatat di binder, Tadinya cara saya nulis, saya bagi 2...

SNMPTN Undangan: Universitas Indonesia - Ilmu Hubungan Internasional (Part 2: Mitos SNMPTN and questions answered)

SNMPTN to HI-UI Alhamdulillahirobbil'alamiin, segala pujian tercurah pada Rabb Mahacinta Allah SWT, Karena ini bukan cerita tentang perjuangan dan usaha saya, Ini bukan cerita tentang betapa kerasnya belajar saya, Tapi betapa Mahasayangnya Allah kepada butiran jas-jus macam saya ini yang diberinya sepasang sayap untuk terbang meraih mimpi HERE WE GO 1. Kak, kak, kalo mau undangan nilai sama rankingnya harus naik terus ya? 2. Kak, kak, kalo mau undangan harus punya banyak sertifikat ya? 3. Kak, kak, kalo mau undangan ke HI-UI harus bisa bahasa Inggris ya? 4. Kak, kak, kakak mau masuk HI pasti mau jadi diplomat? 5. Kak, kak, kakak daftar PPKB UI gak? 1. Dek, dek, jujur aja nilai dan ranking aku fluktuatif.  Nilai yang diambil untuk diseleksi masuk kuota SNMPTN adalah rata-rata semua mata pelajaran dari semester tiga sampai semester lima, yang diranking sejumlah angkatan. Jadi: jumlah  x̄ smst  3 +  x̄ smst 4  +  x̄...