Langsung ke konten utama

What do I Think About HI UI (so far)?






Assalamualaikum Wr. Wb.

Hello friends,
welcome to another post.

Karena hari ini adalah penerimaan SNMPTN 2017,
Pada post kali ini, gue akan mencoba untuk meluapkan opini gue tentang HI UI sejauh ini.

Jadi gue adalah mahasiswi semester 2 di HI UI (as you may or may not know).
Dan gue udah merasakan memperlajari dua mata kuliah khusus HI UI (karena yang lain adalah mata kuliah fakultas dan universitas).
Kedua matkul tersebut adalah:

1. Dinamika Hubungan Internasional Paska 1945 (DHIP).

Di matkul ini kita belajar sejarah.
Yup, sejarah tingkat DUNIA.
Ini hardcore bgt sejarahnya, jujur gue sangat sangat amat teramat struggling di sini.
Jadi tuh dalam satu pertemuan, kita bisa bahas satu benua.
Satu benua membahas misalkan 6 negara.
Tiap negara membahas misalnya 4 rezim.
Ya Allah bayangin dalam 2,5 jam pertemuan gue belajar 24 rezim.
Istilahnya belajar Soekarno, Soeharto, Habibie, Gusdur, Megawati, SBY empat kali.

Pada titik ini gue down banget to be honest.
Gue sempet bgt mikir "apa gue tahun depan SBMPTN lagi ya ambil Psikologi?"
Karena teman-teman, gue itu sebenarnya suka bgt psikologi. Maniak bahkan.
Gue hafal bgt Myerrs-Jung Cognitive Function (a.k.a 16personalities) dengan segala tetek bengeknya. Gue suka bgt psikologi.

Alhamdulillah DHIP berlalu. Gue lulus dengan nilai B pada matkul tsb.

Lalu di semester dua ini gue belajar sebuah mind-changing matkul yang bernama:

2. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional (PIHI)

Yes, disaat beberapa univ lain undah masuk PIHI dari semester satu, di UI baru di semester dua. Dan PIHI adalah bener-bener the real definition of apa yang aku harapkan di HI. Ini. Ini. Ini. Yang membuat gue berkali-kali mengucap syukur kepada Allah udah di masukin ke HI. Tau gak kenapa?

*flash back*

Jadi dulu gue bingung bgt mau masuk HI atau Psikologi. Bahkan gue sempet mau daftar PPKB Pararel Psikologi. Tapi nggak, gue keep my faith in HI.
Dan rezeki nya di sini..
Kenapa?
Kenapa Allah taro gue di sini?

Karena HI juga mempelajari Psikologi!!!!!!!
Dan gak sembarangan psikologi, tapi PSYCHOLOGY of a STATE!!!
Iya, psikologi sebuah tindakan negara.
Contoh:
Mengapa negara A memilih untuk meningkatkan terus benteng pertahanannya?
Lalu melihat negara A membuat pertahanan, negara B juga meningkatkan pertahanannya.
Lalu melihat si B ikutan menambah pertahanan, negara A lebih meningkatkan lagi pertahannya.

Karena kedua negara tersebut mengalami (apa yang disebut HI dengan) SECURITY DILEMMA. Yaitu sebuah keadaan dimana sebuah negara mempunyai perasaan insecure (tidak aman), lalu dengan itu ia menambah pertahanan dan keamanan negaranya (security). 
Tapi hal itu tidak mengobati rasa insecure negara tersebut karena yang terjadi adalah ia takut bahwa negara lawannya juga akan menambah pertahanannya.
Lalu apa yang terjadi?
Kedua negara yang saling bermusuhan ini terus menambah pertahannya, sehingga yang terjadi adalah arm race atau perlombaan senjata.

Sama aja kayak kehidupan manusia,
kita pura-pura ga belajar,
"lu belajar gak?"
"nggak"
*padahal belajar*
Kenapa dia berbohong? Karena dia mengalami security dilemma. Dia takut kalo lawannya tau bahwa dia belajar, si lawannya pun akan belajar lebih keras lagi.

Aduh temen-temen, ini baru satu dari berbagai konsep yang gue pelajari di HI.
Temen-temen, insha Allah HI itu seru kok.
Dan Allah tau apa yang terbaik buat kalian.
Just like what He gives me, best of both world.
Udah deh segitu aja curhatnya. Maaf ya kalo ga jelas, this is a late night thought.

Feel free to ask anything in my comment down below.

Wassalamualaikum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Motivational Story!! by ardelia-putri.blogspot.com: Menuju Ilmu Komunikasi UI (Part 2/2)

Lanjutin part sebelumnya ya! Sekarang gue pengen ngasih tau gimana ceritanya setelah gue tau apa yang gue mau: Ilmu Komunikasi UI. Gue gak sadar kalo ternyata ibarat novel, saat ini dan kedepanlah yang menjadi inti ceritanya. Sementara part sebelumnya, yang bagi gue udah cukup dipenuhi segala baper dan patah hati *wedee*, ternyata cuman seperti prequel. Saat liburan kenaikan kelas 3, sama seperti anak-anak lainnya gue daftar bimbel. Ada 2 bimbel yang gue paling sering denger diomongin orang-orang: Inten dan BTA (ga sama sekali berarti bimbel diluar itu jelek, semua bimbel punya nilai plus minusnya masing-masing. Tergantung muridnya sendiri mau memanfaatkan segala sarana yang udah ada atau ngga.) Dan ga jauh dari SMA 28, kedua bimbel itu ada dengan jarak yang berdekatan. Maka dari itu, suatu hari minggu gue dan nyokap pergi kesana untuk liat dan nanya-nanya. Kita datengin inten lebih dulu, karena lebih sesuai arah. Pas baru dateng,  buset , gue pikir. Tempatnya sereeem bener. Waktu itu

SNMPTN Undangan: Universitas Indonesia - Ilmu Hubungan Internasional (Part 2: Mitos SNMPTN and questions answered)

SNMPTN to HI-UI Alhamdulillahirobbil'alamiin, segala pujian tercurah pada Rabb Mahacinta Allah SWT, Karena ini bukan cerita tentang perjuangan dan usaha saya, Ini bukan cerita tentang betapa kerasnya belajar saya, Tapi betapa Mahasayangnya Allah kepada butiran jas-jus macam saya ini yang diberinya sepasang sayap untuk terbang meraih mimpi HERE WE GO 1. Kak, kak, kalo mau undangan nilai sama rankingnya harus naik terus ya? 2. Kak, kak, kalo mau undangan harus punya banyak sertifikat ya? 3. Kak, kak, kalo mau undangan ke HI-UI harus bisa bahasa Inggris ya? 4. Kak, kak, kakak mau masuk HI pasti mau jadi diplomat? 5. Kak, kak, kakak daftar PPKB UI gak? 1. Dek, dek, jujur aja nilai dan ranking aku fluktuatif.  Nilai yang diambil untuk diseleksi masuk kuota SNMPTN adalah rata-rata semua mata pelajaran dari semester tiga sampai semester lima, yang diranking sejumlah angkatan. Jadi: jumlah  x̄ smst  3 +  x̄ smst 4  +  x̄ smst 5  dibagi 3 terus dirank

How to Organize: your Binder

Assalamualaikum Warohmatullah, Kali ini saya akan bagi-bagi tips lagi tentang hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan persekolahan yang alhamdulillah sudah saya rasakan manfaatnya tersendiri, dan saya ingin orang lain juga bisa merasakan manfaat yang sama Yaitu... Bagaimana cara saya mengorganisir (menata) binder saya Walau selama kelas 10 dan 11 saya pakai buku tulis biasa, Kelas 12 ini saya memutuskan pakai binder, Alasan saya yang pertama , biar bisa disusun sesuai kebutuhan kita Yang kedua , biar praktis , karena semua catatan ada di satu tempat, ga berceceran Yang ketiga , skeptis saya yang berfikir "Kalau pake binder kertasnya, tipis, saya kan sukanya pake pulpen gel, nanti tembus" ternyata terbantahkan . Asal beli kertasnya yang merk lumayan lah macam Kenko, ga akan nembus. Jadi saya memutuskan pakai binder tahun ini. And alhamdulillah everything is going so well:) Awalnya saya kesulitan mencatat di binder, Tadinya cara saya nulis, saya bagi 2