Langsung ke konten utama

puisi: DIMENSI

Jika ia hanya sebuah titik
Ledakkan saja, ia akan menjadi garis
Jika garis masih tak berarti bagimu,
Kau boleh tunggu ia mengembang
Ia akan menjadi sebuah bidang,
Masih kau tak suka juga,
Ambil beberapa, bidang akan menjadi ruang
Ruang yang teraba, ruang yang nyata

Entah pirang, hitam, merah membalutnya
Isi di yang didalamnya akan selalu berbeda
Luas sempitnya tak sama
Relatif
Kadang berusaha lebih baik daripada berdiam saja
Tapi kadang yang diam saja yang lebih bijak
Luas sempitnya tak sama
Sekali lagi, relatif

Satu ia adalah titik
Dua, ia garis
Tiga, ia bidang
Empat, itulah yang kau sebut ruang
Namun bagaimana dengan yang  ke lima?
Lima yang belum -atau tak mungkin- tak tertaklukan

Jangan pelit,
Bolehkah aku minta dua detik untuk kembali?
Bukan untukku,
Namun untuknya yang mati tersandung agar mampu melihat batu itu
Atau untuknya yang mati tertimpa agar diberi kesempatan bepindah tempat
Mereka mungkin masih hidup sekarang
Oh, tidak, bukan masih hidup
Lebih tepatnya masih bisa bermimpi

Maafkan aku yang berani berkata
Bahwa kita yang hiduplah yang masih belum bangun
Karena raga kita di sana masih dipasangi alat-alat canggih yang aku tak mengerti
Yang membuat kita terus tidur dan menjalani mimpi
Ah, mimpi yang terlalu indah, sampai terasa terlalu nyata
Lalu sampailah saat alat-alat canggih itu dicabut
Barulah aku terbangun

Ternyata sudah banyak yang menungguiku
Menanyakanku apa yang kulakukan selama aku bermimpi
Sempat berfikir untuk berbohong,
Namun di depanku ada layar besar yang memutar setiap detik mimpiku
Ternyata mereka tahu semuanya, mereka memantau dan mencatat semuanya

Kadang manusia amat sombong
Kepala sebesar kelapa saja merasa mampu menaklukan ruang raya
Lalu sekarang mereka berusaha menaklukan sang waktu
Aku hanya bisa berkata
Waktu takkan berada dalam genggaman tanganmu
Karena mereka yang memasang alat pada ragaku
Yang menjaga tidur nyataku
Yang memantau tiap detik mimpiku
Merekalah, yang menguasai waktu


...................................................................................................................................................................
END :)

CHEESY YAAA HAHAHAHAHAHAHAAHAHHAHAHAH
Aduh bikin puisi itu bukan gue banget sebenarnya,
namun ini tugas Uprak B.Indo so yeah sekalian seriusin aja

Bait pertama menjelaskan tentang dimensi ruang angkasa yang terinspirasi dari The Big Bang Theory, ledakan masa tunggal yang menjadi alam raya

Bait kedua menjelaskan tentang isi kepala manusia

Bait selanjutnya adalah pandanganku terhadap hidup
Aku banyak terinspirasi sama Teori Relativitas yang banyak tertulis juga di dalam Alquran

"Mereka" di sini adalah Allah dan para malaikat-Nya

Bisa disimpulkan, Nafla Sasqia Putri adalah pihak yang sampai saat ini tidak percaya jika manusia akan bisa menguasai dimensi ke lima, dimensi waktu
Karena dimensi yang di atas dimensi empat sudah milik Allah 

Wallahu a'lam bis shawab

nb: Thanks to my friend, Fale, yang lewat obrolan kita semalem, gue berhasil bikin puisi ini, Le.. Yeay



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Motivational Story!! by ardelia-putri.blogspot.com: Menuju Ilmu Komunikasi UI (Part 2/2)

Lanjutin part sebelumnya ya! Sekarang gue pengen ngasih tau gimana ceritanya setelah gue tau apa yang gue mau: Ilmu Komunikasi UI. Gue gak sadar kalo ternyata ibarat novel, saat ini dan kedepanlah yang menjadi inti ceritanya. Sementara part sebelumnya, yang bagi gue udah cukup dipenuhi segala baper dan patah hati *wedee*, ternyata cuman seperti prequel. Saat liburan kenaikan kelas 3, sama seperti anak-anak lainnya gue daftar bimbel. Ada 2 bimbel yang gue paling sering denger diomongin orang-orang: Inten dan BTA (ga sama sekali berarti bimbel diluar itu jelek, semua bimbel punya nilai plus minusnya masing-masing. Tergantung muridnya sendiri mau memanfaatkan segala sarana yang udah ada atau ngga.) Dan ga jauh dari SMA 28, kedua bimbel itu ada dengan jarak yang berdekatan. Maka dari itu, suatu hari minggu gue dan nyokap pergi kesana untuk liat dan nanya-nanya. Kita datengin inten lebih dulu, karena lebih sesuai arah. Pas baru dateng,  buset , gue pikir. Tempatnya sereeem bener. Waktu itu

SNMPTN Undangan: Universitas Indonesia - Ilmu Hubungan Internasional (Part 2: Mitos SNMPTN and questions answered)

SNMPTN to HI-UI Alhamdulillahirobbil'alamiin, segala pujian tercurah pada Rabb Mahacinta Allah SWT, Karena ini bukan cerita tentang perjuangan dan usaha saya, Ini bukan cerita tentang betapa kerasnya belajar saya, Tapi betapa Mahasayangnya Allah kepada butiran jas-jus macam saya ini yang diberinya sepasang sayap untuk terbang meraih mimpi HERE WE GO 1. Kak, kak, kalo mau undangan nilai sama rankingnya harus naik terus ya? 2. Kak, kak, kalo mau undangan harus punya banyak sertifikat ya? 3. Kak, kak, kalo mau undangan ke HI-UI harus bisa bahasa Inggris ya? 4. Kak, kak, kakak mau masuk HI pasti mau jadi diplomat? 5. Kak, kak, kakak daftar PPKB UI gak? 1. Dek, dek, jujur aja nilai dan ranking aku fluktuatif.  Nilai yang diambil untuk diseleksi masuk kuota SNMPTN adalah rata-rata semua mata pelajaran dari semester tiga sampai semester lima, yang diranking sejumlah angkatan. Jadi: jumlah  x̄ smst  3 +  x̄ smst 4  +  x̄ smst 5  dibagi 3 terus dirank

How to Organize: your Binder

Assalamualaikum Warohmatullah, Kali ini saya akan bagi-bagi tips lagi tentang hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan dan persekolahan yang alhamdulillah sudah saya rasakan manfaatnya tersendiri, dan saya ingin orang lain juga bisa merasakan manfaat yang sama Yaitu... Bagaimana cara saya mengorganisir (menata) binder saya Walau selama kelas 10 dan 11 saya pakai buku tulis biasa, Kelas 12 ini saya memutuskan pakai binder, Alasan saya yang pertama , biar bisa disusun sesuai kebutuhan kita Yang kedua , biar praktis , karena semua catatan ada di satu tempat, ga berceceran Yang ketiga , skeptis saya yang berfikir "Kalau pake binder kertasnya, tipis, saya kan sukanya pake pulpen gel, nanti tembus" ternyata terbantahkan . Asal beli kertasnya yang merk lumayan lah macam Kenko, ga akan nembus. Jadi saya memutuskan pakai binder tahun ini. And alhamdulillah everything is going so well:) Awalnya saya kesulitan mencatat di binder, Tadinya cara saya nulis, saya bagi 2